Penyusunan urutan ini harus diupayakan agar menarik pendengar untuk menyimak apa yang dikemukakan oleh pembicara. Pendahuluan merupakan jembatan antara reaksi penerima/khalayak dengan pokok-pokok pikiran pembicara. Tujuan bagian pendahuluan adalah:
Untuk menarik perhatian agar terus menarik perhatian agar terus mendengarkan pembicara dan pesan-pesan yang disampaikan.
Memberi penjelasan maksud dan tujuan batang tubuh pidato itu.
Untuk bisa menarik perhatian pendengar maka kita harus:
- Mengemukakan pentingnya masalah.
- Menggunakan humor.
- Memberikan contoh-contoh.
- Mengambil petikan-petikan.
- Menyebutkan beberapa persamaan masalah tentang pengalaman, keinginan, kepercayaan, atau hal-hal yang bisa diikuti pendengar.
- Menghargai para pendengar.
Kesimpulan gunanya untuk mengirisralisasikan isi pikiran dan menyimpulakan uraian yang dikemukakan dalam batang tubuh pidato. Apabila pidato itu dimaksudkan agar pendengan bisa mengambil suatu tindakan, maka kesimpulan ini seyogyanya dilengkapi dengan ajakan-ajakan langsung untuk bertindak.
Demikian sekelumit, pengantar wacana, yang semoga dapat dijadikan rangkaian dan rujukan bagi pengembangan dialektika sejajar bagi para calon pemimpin masa depan yang insya Allah akan lahir dari Kawula Warga Alumni Tebuireng ini. Amiiin…
I. Kampanye
Seandainya anda diminta berpartisipasi dalam berkampanye tentang “bahaya merokok bagi kesehatan”, dan anda diminta untuk mengatur strategi kampanye tersebut, anda harus tahu cara melancarkan kampanye tersebut agar pesan yang disampaikan dapat pengubah kebiasaan khalayak perokok.
Disini akan dibahas strategi dan persiapan-persiapan yang perlu dolakukan sebelum kampanye dilancarkan.
Rice dan paisley meyebutkan bahwa kampanye adalah keinginan sesorang untuk mempengaruhi kepercayaan dan tingkah lakumorang lain denga daya tarik yang komuniatif . Tujuan kampanye adalah menciptakan “perubahan” atau “perbaikan” dalam masyarakat. Sebagai contoh, kampanye tentang pendidikan, kesehatan, penghematan energi dan lainh sebagainya. Oleh karena itu Rice dan paisleymenyebutkan bila daklam suatu lingkungan sosial terjadi perubahan atau perbaikan, maka “kasmpanye mungkin telah bertlangsung di lingkungan tersebut”.
Tiga tahap yang perlu diperhatikan dalam kampanye yakni:
1. Pendidikan. Pendidkan pada tahap ini isi kampanye diarahkan untuk mendidik masyarakat.
2. Perencanaan. Di sini disiapkan berbagai hal sebelum kampanye dilaksanakan.
3. Pelaksanaan. Hal ini dimaksudkan mengatur sanksi bagi para pelanggar peraturan. Sebagai contoh, jika kita melancarkan kampanye anti merikok dan bahayanya terhadap kesehatan kita harus memberikan penerangan-penerangan yang bersifat mendidik melaui media massa atau brosur-brosur kepada masyarakat. Kemudian, kampanye harus diikuti oleh tahap perencanaan. Perusahaan rokok harus memasang label pewringatan bahaya merokok, dan pihak pemerintah atau organisasi (pelaksana kampanye) harus menentukan tempat-tempat yang tidak dibenarkaan merokok misalnya, dalam bis umum, dan tempat lainnya. Tahapan ketiga, pelaksanaan (enforcement), perluada peringatan keras atau pun ancaman denda atau ancaman hukuman.
Dalam melaksanakan kampanye ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Perkirakan terlebih dahulu kebutuhan, tujuan yang akan dicapai, dan kemapuan dari halayak sasaran.
2. Rencanakan kampanye secara sistematis.
3. Lakukan evaluasi secara terus menerus.
4. Gunakan media massa dan komunikasi interpersonal.
5. Pilihlah media massa yang tepat untuk memncapai halayak sasaran.
Pelaksanaan kampanye selalu berupa kelompok bukan individual, seperti partai politik, pemerintah, lembaga keagaan, atau perusahaan. Satu hal ynag perlu dicatat adalah kesuksesan suatu kampanye selalui dipengaruhi oleh seberapa jauh kelompok tersbut dikeanal dilingkungan khalayak, dan seberapa banyak pesan kampanye itu disebar luaskan melalui beberapa media sekaligus. Apakah kampanye dityerima halayak ramai atau tidak, sanagt tergantuk dari jenis saluran komunikasi yang digunakan dan juga tergantung dari isi pesan kampanye. Isi pesan kampanye terkadang terhalang penyempaiannya kepada haloayak. Hal ini disebabkan oleh tingkat kepentingan khalayak terhadap, pesan yang disampaikan. Disamping itu pesan selalu ditafsirkan sesuai dengan perersepsi khalayak. Hasil peniliyian menunjukkan bahwa persepsi yang berbeda dapat mengakibatkan boomerang effect. olah karna itu, para pelassan harus menghidarkan hal-hal yang dapat menimbulkan counter effect,yangh berakibat khalatak berbalik menentang, dan tidak akan mengikuti/menjalankan isi/pesan kampaye. Penglaman menunjukkan di kota wenzhu (RRC) bahwa progam keluarga berencana-satu anak-dikanpanyekan oleh pemertintah dan tidak dituruti oleh penduduk wenzhu. Hal ini diusebabbkjan para penyukluh keluarga berencana iti memiliki anak lebih dari 3 orang. Seharusnya para petugas kampanye keluarga berencana itu juga mempunyai satu anak agar ada bukti atau teladan yang dapat ditunjukkan. Contoh ini membuktikan bahwa dalam melaksanakan suatu kampanye diperlukan juga kridibilitas juru kampanye. Rice dan Presley kesuksesan suatu kampanye sangat tergantung dari personal influence, dalam arti para juru kampanye harus orang yang dihormati dalam lingkungannya dan ia memiliki kredibilatas yang tinggi.
Menurut carson seorang juru kamapanye yang mampunyai kredibilitas tinggi akan menumbuhkan wibawa. Sehingga bila audien mendengarkan pidatonya yang disampaikan dengan bahasa yang baik dan teratur, audien akan terus mendengarkan. Melalui penampilannya, audien dapat melihat cermin tingkah laku si juru kampanye.
Dua hal yang perlu dijadikan pedoman dalam mampertahankan kredibilitas yakni:
1.
Good Sense, dan
2.
Good moral character and good will.
Kedua pedoman ini diartikan oleh para cendikiawan sebagai iktikad baik, dapat dipercaya, dan cakap. Oleh karena itu seorang juru kampanye atau pembicara yang baik akan selalu menjaga wibawanya tidak turun dan bahkan terus meningkat.
Sering terjadi bahwa pelaksanaan kampanye tidak mencapai sasaran. Pesan yang disampaikan tidak diterima oleh khalayak. Kegagalan seperti ini tidak selalu menjadi problem yang dikampanyekan tidak dapat dipecahkan, tetapi mungkin strategi kampanye kurang tepat. Justeru itu, di beberapa negara seperti Amerika Serikat. Telah dibentuk lembaga-lembaga penelitian yang mambantu mencari strategi baru bagi keberhasilan suatu kampanye. Perkembangan strategi kampanye dalam beberapa dekade belakangan ini lebih pesat. Perkembangan tersebut terlihat dari tahapan-tahapan preimplementation. Kagiatan ini meliputi perencanaan, kordinasi dengan sponsor, penelitian awal terhadap masyarakat/khalayak, persiapan materi, dan persiapan lapangan. Tahap berikutnya adalah implementation, meliputi proses evaluasi melalui efek kampanye terhadap khalayak. Bila suatu kampanye berakhir atau terhenti, akan dilancarkan kegiatan post implementatoin untuk menganalisis proses dari kampanye tersebut