Mengajar dengan baik tidak mungkin tanpa persiapan yang cukup. Memang ada beberapa dosen, yang bangun tidur, cuci muka, dan langsung bisa mengajar dengan baik. Namun, nampaknya tidak banyak yang seperti itu. Yang dapat seperti itu pun, materinya akan selalu sama dari waktu ke waktu.
Mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengajar adalah wujud seorang dosen menghargai diri sendiri dan menghargai mahasiswa. Untuk mengajar dua jam di kelas, sangat mungkin persiapannya lebih dari dua jam, atau bahkan dua hari.
Meski salah satu tugas dosen mengajar, bukan berarti dosen mengetahui semua yang akan diajarkan sejak lama. Ilmu pengetahuan terus berkembang. Beberapa bahkan sangat cepat. Untuk mengikuti perkembangan ini, dan memberikan yang relevan untuk mahasiswa, maka dosen pun harus selalu belajar. Dalam kamus pedagang, aktivitas ini adalah kulakan
. Tanpa kulakan dengan baik, mutu pembelajaran di kelas nampaknya tidak akan maksimal.
Jadi, sangat aneh, jika ada dosen mengajar bidang ilmu yang cepat berkembang menggunakan buku terbitan tahun 1980an atau bahkan 1970an. Materi di kelas dalam tranparansi pun sudah kusam karena bertahun-tahun materi tidak berubah. Dosen yang demikian ini, gagal dalam kulakan, dan tidak menghargai dirinya sendiri dan mahasiswa.
Persiapan dosen dalam mengajar dapat dilakukan dengan banyak cara.
Pertama, kulakan dengan membaca literatur yang merekam perkembangan bidang ilmu terkini yang akan diajarkan. Buku seringkali tidak cukup mutakhir, kadang perlu dilengkapi dengan jurnal ilmiah.
Kedua, mempersiapkan materi ajar yang bisa diserap oleh mahasiswa. Materi ini dapat berupa buku ajar, hands-out, slide presentasi, atau kopi jurnal/bagian buku/majalah ilmiah/bahan lain yang relevan. Materi ini akan sangat membantu mahasiswa dalam memahami konten perkuliahan.
Ketiga, mempersiapkan skenario pembelajaran di kelas. Skenario ini tidak harus tertulis, tetapi bagaimana waktu dimanfaatkan di kelas, bagaimana mahasiswa dilibatkan dalam proses, dan bagaimana materi ajar diberikan, harus sudah terpikirkan. Tetapi jika Anda mau menuliskannya, akan sangat baik dan membantu untuk transfer pengetahuan kepada yunior-yunior Anda. Hal ini menjadi sangat penting, jika Anda menerapkan student-centered learning.
Penggunaan bahasa yang mudah dipahami pun perlu dipertimbangkan. Ingat, tidak semua mahasiswa datang ke kelas dengan tingkat kematangan yang sama. Saya teringat komentar seorang mahasiswa di blog saya. “Kalo dikelas gak pernah bosan mendengarkan penjelasan bapak, bahasa yang ringan dan mudah dipahami … .” Menjadikan materi yang kompleks dan cenderung sulit menjadi mudah dipahami adalah sebuah kesenangan tersendiri. Dan, seringkali perlu pengalaman untuk menemukan yang pas. Menggunakan contoh atau metafor yang tepat seringkali sangat membantu.
Keempat, mempersiapkan fisik dan mental. Mahasiswa akan merasa sangat tidak termotivasi jika dosen datang terlambat, dengan wajah tidak segar, dan tidak semangat ketika mengajar. Dosen adalah penyebar motivasi di kelas. Tanpa persiapan yang cukup, nampaknya akan sangat sulit memotivasi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Sumber:http://ciricara.com/
Title : 4 cara dosen agar tetap cerdas dimata mahasiswa
Description : Mengajar dengan baik tidak mungkin tanpa persiapan yang cukup. Memang ada beberapa dosen, yang bangun tidur, cuci muka, dan langsung bisa m...