Saat Ini yang paling banyak di pikiran saya Sebagai mahasiswa dari salah satu perguruan tinggu di makassar yaitu dosen yang bermasalah dalam mengajar. Banyak keluhan yang terlontar
pikiran aku, maupun mahasiswa lainnya . “
Dia Tidak tahu mengajar”, ”
Bosan dengan cara mengajarnya!”, bahkan sampai pada kalimat sarkastis seperti, “
Aduh, ini dosen bodok sekali, tidak dapat mengajar!” dan banak lagi kata-ata mahasiswa yang tdk senang kepada mahasiswanya.
Tentunya, sebagai mahasiswa, kita pasti ingin mengganti dosen-dosen semacam itu dengan dosen baru yang menurut kita lebih kompeten dalam hal mengajar. Bagi Anda yang membaca, pasti akan setuju dengan saya. “
Pecat, pecat, pecat, dan pecat!” Mungkin itulah teriakan dalam
hati kalian.
Pemaparan di atas adalah sebagian kecil dari rasa kekecewaan mahasiswa yang tidak tepat dalam hal pengajarannya. namun ini tidak dapat jadi tolak ukur untuk menentukan dosen ini tidak kompitibel, memang ita etahui banyak cara dosen untuk menyalurkan ilmunya namun banyak juga yang tidak dapat langsung menerima ilmu yang diajarkan, banyak cerita-cerita teman mahasiswa termasuk saya yang mengalami ketidak puasan terhadap Dosen yang mengajar.
Sebut saja Dosen XX’ dia tidak bisa ngajar, kalau mengajar saya pasti tidur atau bosan liat dia yang cuman duduk dan bicara yang diketahui dari mana dia bicara sebelumnya alias Materinya tidak dikethui ari mana asalnya. "TIdak jelas",” Ucapan Dari berbagai Teman Yang menduskusikan dosen "XX" Tersebut adalah dosen yang tidak cerdas. "pintar tapi bodoh" hahaha,, apayah.????
Adapun hal yang paling menarik perhatian saya. disaat final dan pengambilan nilai. nah ini yang paling banyak di keluhkan oleh para mahasiswa, dosen Biasanya mengambil nilai semaunya(semena-mena) saja alias tidak berpodoman pada kontrak kuliah sebelumnya. "katanya 16 pertemuan bila hadir terus anda akan mendapatkan nilai sewajarnya sebut saja "A" bila kurang dua maka akan mendapatkan nilai sebut saja "B" yang dinilai dari hasil perkuliahan sebelumnya. "kata DOsen". namun kenyataan membuktikan tidak sama dengan struktur kontrak kuliah, malah yg 1/2 hadir ini yang mendapatkan nilai lebih bagus dari pada yang menjalankan sebelumnya. dasar dosen tidak kompitebel. setelah saya bertanya sama senior atau teman2 yang lainnya... ternyata ada penyebabnya untuk mendapatkan yang lebih baik yaitu
- harus dekat dengan dosen tersebut.
- sekampung atau kata lain sama daerah
- patuh dengan perintah yang sangat konyol dosen, apa yang diakatakan oleh dosen harus di penuhi walaupun bertentangan dengan kita sendiri, (mahasiswa ini Yang cuman Mau Nilainya saja)
- Kata Salah satu mahasiswa "yg cerdas tdk di perlukan lagi" (padahal inilah yang di cari dalam kampus), "makanya mendekati dosen",katanya, dan buktinya begitu, pasti anda pernah mengalaminya..
- Sebenarnya banyak contoh-contoh dosen yang tidak kompitibel di Bangku kuliah saya namun cukup ini saja gambaran yang dapat mewakili semua
Ada banyak hal yang dapat saya ceritaka sebagai mahasiswa yang duduk di bangku perkuliahan di salah satu Universitas yang ada di makassar. namun tdk cukup sy bahasakan di sini. ini cuman batu loncatan agar dosen yang yang membaca blog saya mengerti akan mahasiswa yang membutuhkan Dosen yang cerdas
manusia tetap manusia > mahasiswa adalah Manusia > dosen adalah Manusia ini dapat kita gambarkan Sebelum kita memutuskan untuk menjadi ekstrimis dari dosen tertentu, haruslah kita berkaca pada diri sendiri. Mungkin saja diri kitalah yang membuat kondisi perkuliahan jadi tidak kondusif. Bayangkan saja, seandainya diri kita di posisi dosen. Mengajar materi perkuliahan yang sama dari pagi hingga sore. Suara habis dan kebosanan akibat mengulang-ulang hal yang sama.
Dan bagi dosen pun, seharusnya lebih bisa memikirkan dari segi mahasiswa. Tidak ada satu orang pun yang bisa menikmati diajar oleh pengajar yang tidak mengajar secara maksimal. Sadar diri jika Anda kurang baik dalam menyajikan materi kuliah. Banyak dosen-dosen yang pintar tapi tidak baik dalam masalah Public Speaking. “Tataplah lawan bicara Anda dan berkomunikasilah secara interaktif, ada pesan balik, saya kira dosen mengetahui ini. karena anda sudah melaluinya
Mari kita bersama-sama, dosen dan mahasiswa membangun kondisi perkuliahan yang kondusif. Hilangkan praduga-praduga yang mengarah pada ketidaknyamanan dalam kelas. Pengertian dari kedua pihak sangat dibutuhkan dalam membangun dan dapat menjalin kerja sama
Inilah curhatan hati aku. semoga dosen dapat membaca ini.
dan sadar.
Silahkan Berkomentar di fb atau di kolom bawah blog.
Title : Mahasiswa Berbicara mengungkapkan ketidaknyamanan kepada Dosen
Description : Saat Ini yang paling banyak di pikiran saya Sebagai mahasiswa dari salah satu perguruan tinggu di makassar yaitu dosen yang bermasalah dal...