Buat Teman kelompok 7 dan 8 ini adalah hasil laporan isbd. namun belum begitu sempurnah karna analisisnya harus kita perbincangkan namun ni sudah di hitung 85% Sudah jadi...
HALAMAN KONSULTASI
Nama : Muhammad Ikram Mulki
Nim : 1129040241
Prodi : PTIK 06
No | Tanggal | Hasil Konsultasi | Paraf |
|
|
|
|
Makassar, Juni 2012
Dosen Pembimbing Pelaksana Kegiatan
Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ramli Rasyid S.Pd, M.Pd Muhammad Ikram Mulki
Nip. NIM. 1129040061
HALAMAN PENGESAHAN
1. Kegiatan Penelitian : Ilmu Sosial Budaya Dasar
2. Pelaksana kegiatan
a. Nama : Muhammad Ikram Mulki
b. NIM : 1129040241
c. Program Studi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
d. Jurusan : Pendidikan Teknik Elektro
e. Fakultas : Teknik
3. Alamat pelaksana : Kecamatan Tinggi Moncong, Kelurahan Malino
4. Lama kegiatan : 1 Hari
Makassar, Juni 2012
Dosen Pembimbing Pelaksana Kegiatan
Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ramli Rasyid S.Pd, M.Pd Muhammad Ikram Mulki
Nip. NIM. 1129040241
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada allah swt karena atas berkat dan rahmat-nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan study lapangan yang dilksakan di daerah Gowa tepatnya di malino (Lembah Biru)” ini dengan lancar.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas. dan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kearsipan .laporan study lapangan ini disusun, berdasarkan, atas kunjungan study yang penyusun laksanakan di tempat yang menjadi tujuan penelitian.
Penyusun juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan ini,pihak-pihak tersebut adalah:
1. Dosen mata kuliah ISBD Bapak Ramli Rasyid S.Pd, M.Pd
2. Kepada kakak pembimbing yang telah memberikan sedikit waktu dan partisipasinya kepada kami sehingga laporan ini dapat terselesaikan
3. Orangtua tercinta.
4. Teman-teman kelompok 7 dan 8 yang telah bekerjasama sehingga dapat kompak menyelesaikan laporan yang telah di berikan
Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan study lapangan ini sehingga dapat terselesaikan dengan lancar. penyusunan mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca sehingga penyusun dapat.mengetahui kekurangan dari laporan tulis ini.
Sekian kata pengantar dan ucapan terimakasih dari penyusun, jika terdapat kesalahan dalam
Penulisan laporan ini,penyusun memohon maaf.
Makassar , Juni 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Konsultasi ………………………………………….......... i
Halaman Pengesahan ……………………………………………….. ii
Kata Pengantar ……………………………………………….. iii
Daftar Isi ……………………………………………………….. iv
Bab I Pendahuluan ……………………………………………….. 1
- Manusia Sebagai Individu ……………………………… 1
- Manusia Sebagai Makhluk Sosial (Interaksi) ……… 1
- Keragaman, Kesederajatan Dalam Masyarakat ……… 2
- Nilai-Nilai Moral Dan Hukum Dalam Masyarakat ……… 3
- Perkembangan Sains, Teknologi, dan Seni …………….... 3
- Budaya dalam Masyarakat …………………………….... 4
- Lingkungan Masyarakat …………………….………... 5
Bab III Pembahasan ………………..…………………………….. 6
- Tempat dan Waktu Penelitian ………………………. 6
- Teknik Pengambilan Data ………………………………. 6
- Hasil wawancara ………………………………………. 7
Bab IV Penutup ……………………………………………….. 10
- Kesimpulan ……………………………………………….. 10
- Saran ……………………………………………………….. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Manusia Sebagai Individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut lagi sebagai individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe. Faktor genotipe adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Secara fisik seseorang memiliki kemiripan atau kesamaan ciri dari orang tuanya, kemiripan atau persamaan itu mungkin saja terjadi pada keseluruhan penampilan fisiknya, bisa juga terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu saja. Kita bisa melihat secara fisik bagian tubuh mana dari kita yang memiliki kemiripan dengan orang tua kita. Ada bagian tubuh kita yang mirip ibu atau ayah, begitu pula mengenai sifat atau karakter kita ada yang mirip seperti ayah dan ibu.
Selain individu, kelompok social yang lebih besar, seperti keluarga, tetangga, dan masyarakat, memiliki ciri, karakter atau kebiasaan yang berbeda-beda pula. Keluarga yang terbiasa dengan suasana demokratis dan religious, misalnya berbeda dengan keluarga yang suasananya otoriter dan kurang religious. Begitu pula lingkungan tetangga yang familiar dan gotong royong, berbeda dengan kurang akrab dan individualis.
B. Manusia Sebagai Makhluk Sosial (Interaksi)
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari pengaruh orang lain. Ketika anda pergi ke kampus atau tempat lain, tidak bisa dengan seenaknya berpakaian menurut kehendak anda sendiri. Anda harus tunduk pada aturan atau kebiasaan yang wajar di masyarakat. Ketika anda memakai baju, anda harus berusaha untuk tampil yang menurut anda akan dinilai pantas, baik, modis, atau necis oleh orang lain.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk mencari kawan atau teman. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering kali didasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya masing-masing.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan yaitu : manusia tunduk pada aturan dan norma sosial, perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain, manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain, dan potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
C. Keragaman, Kesederajatan Dalam Masyarakat
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya : 1) tingkah laku; 2) macam, jenis; 3) lagu, musik langgam; 4) warna, corak, ragi; 5) (ling) laras (tata bahasa). Sehingga keragaman berarti perihal beragam-ragam, berjenis-jenis, perihal ragam, hal jenis.
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut KBBI artinya adalah sama tingkatan (pangkat, kedudukan). Dengan demikian konteks kesederajatan di sini adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki.
Unsur-unsur keragaman dalam masyarakat :
1. Suku bangsa dan ras
2. Agama dan kenyakinan
3. Ideologi dan politik
4. Tata karma
5. Kesenjangan ekonomi
6. Kesenjangan sosial
Berdirinya Negara Indonesia dilatarbelakangi oleh masyarakat yang demikian majemuk, baik secara etnis, geografis, kultural, dan religious. Kita tidak dapat mengingkari sifat pluralistik bangsa kita. Sehingga kita perlu memberi tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan beragama yang dianut oleh warga Negara Indonesia. Masalah suku bangsa dan kesatuan-kesatuan nasional di Indonesia telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu Negara yang multietnik memerlukan suatu kebudayaan nasional untuk menginfestasikan peranan identitas nasional dan solidaritas nasional di antara warganya. Gagasan tentang kebudayaan nasional Indonesia yang menyangkut kesadaran dan identitas sebagai suatu bangsa telah dirancang saat bangsa kita belum merdeka.
D. Nilai-Nilai Moral Dan Hukum Dalam Masyarakat
Dalam hubungan ini, pendidikan tidak mempersoalkan dari mana nilai tersebut, tetapi lebih memerhatikan pentingnya nilai itu bagi manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai itu harus jelas, harus semakin diyakini oleh individu dan harus diaplikasikan dalam perbuatan. Setiap individu harus memahami nilai dan kebernilaian dirinya, sehingga dia akan menempatkan diri secara bijak dalam pergaulan hidup serta akan mengakui dan bijak terhadap keberadaan nilai dan kebernialaian orang lain dalam pergaulan bermasyarakat. Yang penting dalam upaya pendidikan, kenyakinan individu pada nilai harus menyentuh sampai hierarki nilai tertinggi.
Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa kita tidak mungkin menggambarkan hidupnya manusia tanpa atau di luar masyarakat. Hukum diciptakan dengan tujuan yang berbeda-beda, ada yang menyatakan bahwa tujuan hukum adalah keadilan, ada juga yang menyatakan kegunaan, ada yang menyatakan kmepastian hukum dan lain-lain. Untuk mencapai ketertiban dalam masyarakat ini, diperlukan adanya kepastian dalam pergaulan antar manusia dalam masyarakat. Kepastian ini bukan saja agar kehidupan masyarakat menjadi teratur akan tetapi akan mempertegas lembaga-lembaga mana yang melaksanakannya.
Antara hukum dan moral terdapat hubungan yang erat. Dengan demikian hukum tidak akan berarti tanpa dijiwai moralitas, hukum akan kosong tanpa moralitas. Oleh karena itu kualitas hukum harus selalu diukur dengan norma moral, perundang-undangan yang immoral harus diganti. Di sisi lain, moral juga membutuhkan hukum, sebab moral tanpa hukum hanya angan-angan saja, kalau tidak diundangkan atau dilembagakan dalam masyarakat. Dengan demikian hukum bisa meningkatkan dampak sosial dari moralitas. Meskipun tidak semua harus diwujudkan dalam bentuk hukum, karena hal itu mustahil. Hukum hanya membatasi diri dengan mengatur hubungan antar manusia yang relevan.
E. Perkembangan Sains, Teknologi, dan Seni
Sains berkaitan dengan cara mencari tau tentang alam semesta secara sistematis, dan bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains menekankan pada pengalamatan secara langsung. Sains yang diartikan sebagai satu cabang ilmu yang mengkaji sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta denga cara yang sistematik dan serasi denga hukum-hukum umum melandasi peradaban dunia modern. Sains merupakan satu proses untuk mencari dan menemui sesuatu kebenaran melaui pengetahuan dengan memahami hakikat makhluk, untuk menerangkan hukum-hukum alam. Sains memberi penekanan pemikiran dalam menguasai ilmu pengetahuan itu, dan ini terdapat dalam seluruh alam semesta. Proses mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada persoalan-persoalan secara sistematik yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan perkembangan teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.
Janet woll mengatakan bahwa seni adalah produk sosial. Sedangkan menurut Kamus Umum bahasa Indonesia, seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti tari, lukis, ukir, dan lain-lain. Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni ialah proses atau upaya sadar antara manusia dengan sesama secara beradab, dimana pihak kesatu secara terarah membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi yaitu orang perorang. Oleh karena itu budi bahasa pun adalah suatu seni.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru antar lain : teknik modern, teknologi hutan, teknologi gedung, teknologi transportasi, dan lain-lain. Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru tersebut, kta dapat memeperoleh hasil, misalnya : penggunaan teknologi nuklir, orang dapat membuat reactor nuklir yang dapat menghasilkan zat-zat radio aktif, diman zat ini dapat dimanfaatkan untuk maksud damai. Misalnya, untuk keperluan bidang kesehatan (sinar rontgen), di bidang pertanian untuk memperbaiki bibit, untuk mendapatkan energi tinggi.
F. Budaya dalam Masyarakat
Untuk menganalisa secara ilmiah tentang gejala-gejala dan kejadian sosila budaya di masyarakat sebagai proses-proses yang sedan berjalan atau bergeser kita memrlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangta perlu untuk menganalisa proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamik sosial (social dynamic). Konsep-konsep penting tersebut antara lain internalisasi (internalization), sosialisasi (socialization), dan enkulturasi (enculturation). Kemudian ada juga evolusi kebudayaan (cultural evolution) yang mengamati perkembangan kebudayaan manusia dari bentuk yang sederhana hingga bentuk yang semakin lama semakin kompleks. Serta juga ada difusi (diffusion) yaiu peneybaran kebudayaan secara geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa di muka bumi. Proses lain adalah proses belajar unsur-unsur kebudayaan asing oleh warga suatu masyarakat, yaitu proses akulturasi (acculturation) dan asimilasi (assimilation). Akhirnya ada proses pemabahruan atau inovasi (innovation), yang berhubungan erat dengan penemuan baru (discovery dan invention).
Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan. Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah kemunduran. Perubahan sosial yang terjadi memang telah ada sejak zaman dahulu. Ada kalanya perubahan-perubahan yang terjadi berlangsung demikian cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya. Berikut ini beberapa ilmuwan yang mengungkapkan tentang batasan-batasan perubahan sosial. Gillin dan Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, dinamika dan komposisi penduduk, ideologi, ataupun karena adanya penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat.
Samuel Koenig menjelaskan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern atau sebab-sebab ekstern. Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompokkelompok dalam masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahw perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain.
G. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan adalah suatu media dimana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.
Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem yakni suatu unit tau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem terdapat komponen biotic dan abiotik. Komponen biotic pada umumnya merupakan factor lingkungan yang memengaruhi makhluk-makhluk hidup,
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tempat dan Waktu
Setelah diberikan materi yang jauh sebelumnya telah di bahas dari kuliah kelas maka dosen telah mempertimbangkan akan di adakan kuliah lapangan, yang dimana dalam pembahasan menerangkat tentang angket atau pertanyaan langsung dari dari lapangan.
Tempat kuliah lapangan berada pada daerah Malino (Lembah biru) Gowa. Sekitar dari 3 kelas teknik yang berjumalah sekitar 100 an lebih yang akan melaksanakan kuliah lapangan. Adapuna tata cara pengambilan data dari warga yaitu mempertanyakan langsung 7 materi yang telah di bahas dalam kuliah sebelumnya.
B. Teknik Pengambilan Data
Adapun pertanyaan yang telah di rancang sebelumnya dari pembahasan yang menyangkut 7 materi adalah.
a. Apakah masyarakat disini saling mementingkan dirinya sendiri seperti keluarga, tetangga, dan masyarakat, yang memiliki ciri, karakter atau kebiasaan yang berbeda-beda atau gotong royong tidak melaksanakan lagi.!
b. Didalam kehidupan bapak/ibu apakah saling berinteraksi antara tetangga dengan yang satu dan yang lain.? Maksudnya hudip bermasyarakat yang rukun.!
c. Apa pekerjaan/ berapa penghasilan bapak/ibu selama 1 bulan.?
- Keyakinan ibu dalam beragama.!
- Suku/ras yang biasa di gunakan.?
d. Apakah jenjang pendidikan bapak/ibu.?
- Apakah pemerintah disini memperlakukan warganya dengan baik.?
- Apakah hukum yang biasa diberikan bila melakukan kesalahan.? Misalnya bila ada yang mencuri.?
- Apa daerah ini aman.?
e. Apakah ada kesenian yang biasa dilakukan.!
- Bagaimana perkembangan iptek di daerah ibu/bapak.?
f. Budaya atau kebiasaan apa yang biasa di terapkan.?
g. Apakah dalam lingkungan bapak tidak bercampur baur antara yang satu dengan yang lain. Dalam hal perbedaan agama dan kepercayaan.?
C. Hasil wawancara
Nama :