A. Latar Belakang
Ergonomi berasal dari bahasa Yunani, Ergon yang berarti kerja dan Nomos yang berarti aturan/hukum. Jadi ergonomi secara singkat juga dapat diartikan aturan/hukum dalam bekerja. Secara umum ergonomi didefinisikan suatu cabang ilmu yang statis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenal sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif sehat, nyaman, dan efisien.
Faktor kenyamanan kerja sangat diperlukan dalam pekerjaan bidang apapun karena ini sangat mempengaruhi peningkatan maupun penurunan efesiensi dan efektifitas kerja. Pekerja dengan lingkungan kerja yang bervariatif dan tidak terpaku dengan suatu tempat barangkali lebih mudah mendapatkan kenyamanan kerja. Tetepi bagi pekerja yang harus duduk terpaku selama berjam-jam tentu lebih mudah diserang rasa bosan.
Dalam penggunaan computer khususnya lingkungan fisik tempat pengguna melakukan aktivitas mempunyai pengaruh yang besar dalam hal kenyamanan pengguna ketika berinteraksi dengan computer
B. Rumusan masalah
Aspek - aspek penting yang perlu kita pertimbangkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman antara lain :
1. Aspek ergonomic dari stasiun kerja
2. Pencahayaan
3. Kualitas udara
4. Gangguan suara
5. Kesehatan dan keamanan kerja
6. Kebiasaan bekerja
BAB II
PEMBAHASAN
1. Unsur Penglihatan
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang memerlukan ketelitian dibutuhkan sistem pencahayaan yang baik. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kemampuan mata manusia untuk dapat melihat obyek dengan jelas adalah besar kecilnya obyek, derajat kontras obyek dengan sekelilingnya, luminesensi (brightness) dan lamanya melihat. Aspek pencahayaan lain yang harus diperhatikan adalah letak dari sumber cahaya. Penempatan sumber cahaya yang salah dapat mengakibatkan mata menjadi silau, maka sebaiknya mata tidak langsung menerima cahaya langsung dari sumbernya melainkan cahaya tersebut harus mengenai obyek yang akan dikerjakan yang selanjutnya dipantulkan oleh obyek tersebut ke mata. Sudut penglihatan horisontal, normal dan diagonal yang dilakukan selama bekerja sering berpengaruh terhadap kesehatan mata dan syaraf penglihatan. Begitu pula dengan perbedaan penglihatan pada warna - warna yang kontras akan menyebabkan mata menjadi sakit. Rekomendasi untuk menjaga kesehatan mata bagi orang yang bekerja di dalam ruang adalah sebagai berikut(3) :
1. Perbandingan cahaya kontras pada bagian pusat dengan daerah sekeliling penglihatan adalah 1: 3
2. Perbandingan
obyek penyinaran dengan bagian luar, maksimal 1:10
3. Di
tempat – tempat kerja, permukaan terang diusahakan pada bagian tengah dan yang
lebih gelap pada bagian luar
4. Refleksi
cahaya yang bisa ditolerir adalah sebagai berikut :
a. Langitlangit
: 80 – 90%
b. Permukaan
dinding : 40 – 60%
c. Perabot
(meubel) : 25 – 45%
d. Permukaan
lantai : 20 – 40%
2. Unsur
Pendengaran
Selaput gendang akan mengalami kerusakan akibat
kebisingan suara dengan intensitas melebihi 85 dB. Efek lain yang dapat terjadi
dari gangguan suara adalah naiknya tekanan darah, percepatan detak jantung,
pengerutan pembuluh darah kulit dan bertambahnya ketegangan syaraf. Klasifikasi
kebisingan yang bias ditolerir adalah sebagai berikut(3) :
1. 30
– 40 dB : sangat sunyi
2. 50
– 60 dB : agak sepi / mulai bising
3. 60
– 70 dB : bising
4. 70
dB keatas : sangat bising
Dari penelitian diketahui bahwa penggunaan musik
yang dikaitkan dengan irama kerja mampu meningkatkan produktivitas. Selain itu
musik dianggap mampu menjembatani kerja otak kiri dan kanan serta membangkitkan
daya imajinasi dan emosional manusia. Stress disebabkan karena organ otak
sebelah kiri bekerja terlalu berat bila dibanding dengan otak sebelah kanan.
Akibatnya orang akan menjadi gelisah, cemas, takut dan jantung berdetak keras.
Ketidakseimbangan tersebut harus dinormalkan kembali dan salah satu cara yang
paling efektif adalah dengan mempergunakan musik.
3. Unsur
Rasa
Untuk menyelenggarakan aktivitasnya agar terlaksana
secara baik, manusia memerlukan kondisi fisik tertentu di sekitarnya yang
dianggap nyaman. Salah satu persyaratan yang tidak kalah pentingnya adalah
persyaratan akan kondisi udara di dalam ruang dimana ia berada yang tidak mengganggu
tubuhnya. Suhu ruang yang terlalu rendah akan mengakibatkan efek dingin, dimana
pekerja akan kedinginan atau menggigil sehingga kemampuan kerjanya menurun.
Sementara suhu ruang yang tinggi akan mengakibatkan efek panas yang dapat
mengakibatkan tubuh berkeringat dan tentu mengganggu kemampuan bekerja.
Produktivitas cenderung menurun atau tidak maksimum pada kondisi udara yang
tidak nyaman. Dari uraian tersebut jelas bahwa di luar beberapa persyaratan
lain yang diperlukan, persyaratan akan suhu ruang yang nyaman sangat diperlukan
bagi tubuh manusia dalam rangka menyelenggarakan aktifitasnya agar berjalan
dengan baik. Untuk mencapai kenyamanan fisik maka keadaan udara
direkomendasikan sebagai berikut,
berdasarkan suhu kulit optimal sebesar 33,5 oC:
Suhu
udara : 20 s.d. 23 oC
Kelembaban
udara : 50 – 60%
Kecepatan
angin : 0,02 – 0,04
m/det
Suhu
udara
Suhu udara merupakan factor yang paling berpengaruh
pada kondisi nyaman manusia. Percobaan yang dilakukan Hoppe, seperti pada
Gambar 2, memperlihatkan bahwa suhu kulit manusia akan naik ketika suhu ruang
dinaikkan hingga sekitar 22 oC. Kenaikan lebih lanjut pada suhu
ruang tidak akan menyebabkan suhu kulit naik akan tetapi menyebabkan kulit
berkeringat. Pada suhu ruang sekitar 20 oC suhu nyaman untuk kulit
tercapai. Percobaan ini dilakukan pada suhu radiasi rata - rata, Tmrt, 20 oC,
kelembaban 50%.
Gambar 2. Kaitan antara suhu kulit
ratarata, Tsk, dengan suhu udara rata rata, Ta.(3)
Kelembaban Udara
Relatif
Secara umum, pengaruh kelembaban udara terhadap suhu
kulit, Tsk, tidaklah sebesar pengaruh suhu udara, Ta,. Hal ini dapat kita lihat
pada Gambar 3 berikut :
Gambar 3. Kaitan antara
suhu kulit, Tsk, dan kelembaban udara, RH(3).
Kecepatan Angin
Pengaruh kecepatan angin terhadap kenyamanan termal
berbeda jika kita bandingkan dengan factor – factor iklim lain. Semakin besar
nilai kecepatan angin akan berpengaruh terhadap semakin rendahnya suhu kulit,
Tsk. Ketika kecepatan angin meningkat sebesar 0,2 m/det, nilai Tsk akan turun
sebesar 2 oC. Hal in dapat kita lihat pada Gambar 4.
Gambar
4. Kaitan antara suhu kulit, Tsk dan kecepatan angin, Va
Standar suhu nyaman yang saat ini banyak dipakai di
negara atau wilayah yang belum memiliki standar suhu nyaman adalah ASHRAE
551992(5). Suhu nyaman yang direkomendasikan ASHRAE 551992 adalah 21 oC
. 2 oC untuk musim dingin, serta 24 oC.2 oC
untuk musim panas. Angka terakhir ini sering digunakan di Indonesia untuk
menetapkan suhu nyaman suatu ruang yang berpengkondisi udara. Kelemahan standar
ini ditemukan adanya kekurang sesuaian suhu nyaman yang diharapkan bagi manusia
Indonesia pada umumnya. Banyak ditemukan bahwa dengan menggunakan standar ini,
sangat sering terjadi keluhan suhu ruang yang terlalu rendah bagi para pemakai
ruang itu. Hal ini dapat terjadi mengingat standar tersebut dikembangkan di
A.S. melalui penelitian laboratorium terhadap terhadap sejumlah manusia yang
tinggal di A.S. Untuk itu seharusnya dilakukan di Indonesia.
A. ASPEK
ERGONOMIK DARI STASIUN KERJA
Stasiun
kerja yang dimaksud adalah system komputer yang digunakan oleh seorang pengguna
komputer, termasuk mebeler yang digunakan. Bagi pengguna yang yang bekerja pada
suatu stasiun kerja, pasti mempunyai banyak keluhan, seperti otet leher kaku,
mata menjadi kabur, punggung terasa pegal dan kaku dan lainnya. Untuk
menguarangi berbagai keluhan diatas pengguna memerlukan istirahat yang cukup
disamping factor stasiun kerja yang perlu diperhatikan.
Untuk menjawab keluhan – keluhan yang
sering muncul akibat kurang diikutinya saran – saran dari pengguna komputer,
perlu dilakukan pengamatan atas berbagai aspek yang mempengaruhi kenyamanan
kerja. Aspek dasar yang berhubungan dengan ergonomic yang berhungan dengan
fungsi pernggunaan stasiun kerja yaitu :
1. aspek
yang berhubungan dengan lingkungan kerja
2. aspek
yang berhubungan dengan durasi kerja
3. focus
pada tipe pekerjaan
4. aspek
yang terkait dengan beban psikologi yang dihadapi pekerja semala mengerjakan
perkerjaannya.
Aspek
tersebut merupakan basis evaluasi empat aspek isu kesehatan yang berhungan
dengan pekerjaan yang dilakukan menggunakan bantuan stasiun kerja. Aspek –
aspek itu meliputi beban visual, beban otot, beban postur tubuh dan beban
tekanan mental.
Ada
beberapa cara untuk mengurangi atau menghilangkan berbagai keluhan di atas
berdasarkan tipe pekerjaan yang banyak dilakukan dengan bantuan setasiun kerja
yaitu :
a. Pemasukan
data: Biasanya pemasukan data adalah
pekerjaan yang berorientasi pada hard copy, sehingga operator akan jauh lebih
banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan pengetikan dibanding dengan
melihat ke layar tampilan. Dari sisi beban otot, pekerjaa pemasukan data
memberikan beban yang sangat besar pada tangan, pergelangan tangan, jari
jemari, dan lengan. Penyelesaian yang baik atas persoalan ini adalah dengan
mengurangi beban jari jemari dan pergelangan tangan dengan memberikan semacam
penyangga bagi jari jemari dan pergelangan tangan.Selain itu posisi pergelangan
tangan dan jari jemari harus tepat, sehingga ketinggian dan posisi papan ketik
menjadi faktor yang sangat penting. Dari sisi beban tubuh, terlihat bahwa
pekerjaan pemasukan data memberikan beban yang besar pada punggung dan
bahu.Untuk situasi ini, kita memerlukan kursi yang tepat.Kursi yang digunakan
harus dapat memberikan dukungan pada pinggang dan akan lebih baik lagi apabila
tinggi kursi dapat diatur.Selain itu pekerjaan pemasukan data juga memerlukan
penggerakan tubuh, terutama bagain leher dan kepala untuk melihat ke arah
dokumen sumber, sehingga keluhan adanyan leher yang sakit dapat dipahami.
b. Akuisisi
data: merupakan jenis pekerjaan yang
dapat dikatakan berkebalikan dengan pemasukan data dalam hal karakteristik
bebannya. Macam-macam pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain
adalah operator telepon, pengatur lalu lintas udara dan petugas pos yang
bertugas dibagian surat elektronik. Dalam pekerjaan - pekerjaan diatas,
para pekerja lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menatap layar tampilan
yang ada dihadapan mereka.Untuk mengurangi beban visual sebaiknya disediakan
layar tampilan dengan kualitas character yang baik, kontras karakter ke layar
yang tinggi, serta kendali kilau yang memadai.
c. Pekerjaan
Interaktif: Ragam
interaktif dari pemanfaatan layar tampilan mempunyai variasi yang sangat
banyak. Pekerjaan tersebut bervariasi mulai dari pemrogram komputer dan
insinyur perancangan berbantuan komputer (yang bekerja dengan daya kreatifitas
tinggi karena mereka dapat bergerak leluasa kesana kemari sesuai keinginan
mereka) sampai kepada petugas reservasi yang duduk diam terpaku untuk periode
yang cukup lama. Sehingga terdapat perbedaan yang sangat besar dalam hal
tuntutan pekerjaan dan beban yang mereka harus hadapi pada berbagai jenis
operator yang menggunakan peralatan secara interaktif.
Untuk jenis pekerjaan yang beban
visualnya sangat besar dipelukan karakteristik layar tampilan yang bagus.
Untuk kebanyakan pekerjaan
interaktif, baban otot tidak terlalu berat dibanding dengan operator yang
pekerjaannya hanya memasukan data. Tapi ada baiknya jika meraka disediakan
kursi yang mempunyai sandaran tangan dan telapan tangan.
d. Pekerjaan pengolahan kata: Pekerjaan pengolahan kata bervariasi dari mereka
yang bekerja sebagi tukang ketik sampai dengan editor.
Bagi seorang juru ketik beban otot
dan beban tubuh akan sangat dirasakan, sedangkan beban visual dapat dikatan
tidak ada. Tetapi hal sebaliknya bagi seorang editor yang harus bekerja
memelototi tulisan yang ada di komputer sementara ia hanya akan melakukan
pengetikan ketika akan mengganti yang sudah tertulis.
B. PENCAHAYAAN
Dalam penggunaan stasiun kerja yang banyak
menggunakan layar tampilan, kilau yang ditampilkan oleh layar merupakan
persoalan paling besar yang dapat mengurangi kenyamanan seorang pengguna
komputer. Salah satu cara menghindari adanya kilau adalah dengan memasang
filter anti kilau. Selain itu pencahayaannyapun harus diatur sedemikian rupa.
Tingkat
cahaya yang berlebihan mungkin "menutupi" (atau menyembunyikan
sebagian) karakter atau apa yang ditampilkan pada layar dan membuat lebih
terang dan sumber silau. Cahaya yang menyilaukan disebabkan oleh perbedaan
dalam tingkat cahaya di dalam bidang visual. Selain itu, pengguna komputer
memiliki pengetahuan yang sedikit mengenal hal
ini, sehingga mencoba untuk mengubah sikap untuk mengurangi silau dengan cara
mengubah orientasi ke layar. Hal ini dapat berakibat
pada leher dan punggung sakit karena posisi monitor yang tidak standar.
Terdapat
tiga jenis silau: langsung, tidak langsung dan terselimuti (masking). Silau
langsung terjadi jika ada sumber cahaya terang langsung pada operator bidang
melihat. Jendela merupakan sumber langsung silau. Langsung terjadi ketika silau
cahaya dari jendela atau lampu overhead tercermin di permukaan mengkilap di
bidang tampilan, seperti terminal layar, meja dan peralatan kantor lainnya.
Cara
untuk mengurangi baik langsung dan tidak langsung silau yaitu menggunakan tirai.
Metode yang digunakan untuk mengontrol cahaya dari jendela harus memberi
pengguna kontrol. Roller, vertikal atau venetian blinds, atau tirai tebal dapat
digunakan. Namun, perawatan harus dilakukan dalam pemilihan dan perekat dari
tutupan untuk memastikan bahwa cahaya adalah sepenuhnya diblokir.
Pencahayaan
tidak sesuai untuk bekerja dengan Video
Display Terminal merupakan faktor utama dalam visual discomforts termasuk
eyestrain, membakar atau mata gatal, dan penglihatan kabur atau ganda.
Lingkungan kantor memiliki tingkat penyinaran 75-100 kali cahaya lilin, tetapi
sesuai dengan Standar Nasional Amerika Institute
(ANSI), hanya memerlukan komputer workstation 18-46 kali cahaya lilin.
Gunakan
rekomendasi berikut ini untuk mengurangi kelelahan mata:
1. Tutup
drapes / krepyak untuk mengurangi silau. Sesuaikan pencahayaan untuk
menghindari silau pada layar (sumber cahaya harus datang di sebuah sudut 90
derajat, dengan rendah daripada lampu watt tinggi.)
2. Tempat
memantau di sudut 90 derajat ke jendela (bila mungkin).
3. Kurangi
overhead pencahayaan (bila mungkin).
4. Dinding
harus dicat warna gelap atau menengah dan tidak ada reflektif.
Untuk mencegah
keluhan pada mata, tujuan dari perancangan pencahayaan tempat layar tampilan
diletakkan adalah untuk :
Ø Menghindarkan pengguna dari cahaya terang langsung
atau pantulannya.
Ø Memperoleh keseimbangan antara kecerahan layar
tampilan dan kecerahan yang ada pada pengguna.
Ø Menghidari cahaya langsung atau cahaya pantulan yang
langsung mengenai layar tampilan.
Ø Memberikan keyakinan bahwa ada pencahayaan yang
cukup untuk pekerjaan yang tidak menggunakan layar tampilan.
Secara garis besar, pencahayaan ruang stasiun kerja
perlu memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut :
Ø Jika mungkin tempatkan sumber cahaya sedemikian rupa
sehingga pantulan cahaya pada layar dapat diminimalkan
Ø Gunakan penutup jendela yang mampu mengendalikan
banyaknya cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Usahakan untuk
menempatkan layar sedemikian rupa sehingga bagian samping layar tersebut
menghadap jendela
Ø Tempatkan layar sedemikian rupa, sehingga kilauan
yang disebabkan oleh sumber cahaya di atas kepala dapat dihindarkan
Ø Hindarkan menggunakan sumber cahaya yang sangat
terang.
Ø Gunakan cahaya tak langsung untuk menghindari adanya
bintik cerah pada layar tampilan yang merupakan pantulan dari suatu sumber
cahaya yang langsung mengenai layar.
C. SUHU
DAN KUALITAS UDARA
Saat ini pemakaian mesin ketik
manual sudah semakin berkurang. Mesin ketik telah digantikan dengan adanya
komputer pribadi yang menawarkan berbagai kelebihan dibanding dengan mesin
ketik manual. Sehingga, terutama bagi mereka yang mampu, mereka dengan serta
merta akan mengganti mesin ketik manual dengan komputer pribadi. Perpindahan
ini tentu saja disertai dengan timbulnya panas tambahan yang dibangkitkan oleh
komputer pribadi yang menyala untuk jangka waktu yang lama, serta adanya suatu
bentuk derau yang dibangkitkan olek komputer pribadi tersebut.
Isu mengenai bertambah panasnya udara menjadi sangat penting untuk
diperhatikan, karena perubahan suhu udara yang sedikit saja akan mempengaruhi
kinerja seseorang. Perasaan kantuk dalam suhu udara yang panas menjadi salah
satu persoalan umum, selain semakin berkurangnya konsentrasi kerja.
Dengan memahami persoalan di atas,
maka untuk mendapatkan kenyaman kerja adanya persoalan bertambah panasnya
lingkungan kerja perlu mendapat perhatian. Salah satu cara yang mudah dilakukan
adalah dengan menggunakan pengontrol suhu udara yang ditempatkan pada ruangan
khusus yang memang memerlukannya. Dengan penempatan yang benar, keberadaan
pengontrol suhu udara akan menambah kenyamanan seseorang yang bekerja di depan
terminal komputer serta tidak mempengaruhi daerah kerja lain.
Suhu dan kelembaban merupakan faktor
yang sangat penting dalam kualitas udara. Tetapi ada faktor lain yang juga
tidak kalah pentingnya, dan secara langsung dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan seseorang. Secara khusus, tipe dan kualitas penyaring udara yang
dipasang dapat mempengaruhi unjuk kerja manusia dan komputer.
Sejumlah persoalan mengenai suhu dan kualitas udara dapat di atasi dari
sumbernya. Banyaknya panas yang disebarkan oleh suatu peralatan merupakan salah
satu parameter yang harus dipertimbangkan sebelum pemasangan pengontrol udara
dilakukan. Letak pengontrol udara harus diatur sedemikian rupa sehingga arah
aliran udara yang dihasilkan justru tidak mengenai langsung pengguna, yang
berarti malah akan menggangu konsentrasi pengguna.
D. KERSEHATAN
DAN KESELAMATAN KERJA
Teknologi
komputer merupakan teknologi tinggi yang belakangan ini berkembang sangat
pesat. Dengan diperkenalkannya teknologi yang baru kedalam tempat kerja atau
dirumah, aspek kesehatan dan keamanan kerja harus dipertimbangkan dengan
seksama. Dalam konteks suatu perkantoran dalam sebuah instansi atau perusahaan
tertentu, seringkali muncul debat yang sangat seru atas kedatangan dan
digunakannya produk teknologi baru. Pada sejumlah kantor, misalnya penggantian
mesin ketik manual dengan sebuah komputer pribadi, meskipun bagi orang-orang
tertentu dianggap mampu meningkatkan gengsi mereka, tetapi bagi sejumlah orang
lain, penggantian itu sering dianggap sebagai ancaman akan kelangsungan status
mereka.
Aspek
keamanan dan kenyamanan kerja ketika anda menggunakan stasiun kerja dapat
dipengaruhi oleh kondisi umum kesehatan anda.Sejumlah penelitian menunjukkan
bahwa kondisi kesehatan yang bervariasi secara signifikan dapat mempertinggi
resiko ketidaknyamanan, kelelahan otot dan persendian, bahkan cedera, serta
sejumlah resiko kesehatan yang lain. Kondisi kesehatan itu antara lain:
·
Radang persendian
·
Penyakit gula
·
Berat badan yang berlebihan
·
Darah tinggi
·
Stress
·
Merokok
·
Kehamilan, menopouse dan kondisi lain
yang mempengaruhi tingkat hormon
·
Umur yang semakin bertambah
·
Kondisi fisik yang jelek
Kita
semua sadar kondisi kesehatan seseorang tidaklah sama, dan setiap orang
mempunyai toleransi berbada – beda terhadap kondisi fisiknya. Sangat disarankan
untuk memantau kesehatan kondisi fisik, jangan melebihi batas toleransi
kesehatan kita.
Indara
yang bekerja keras selama kita menggunakan stasiun kerja adalah mata, sehingga
kita harus menghindarkan mata dari berbagai keluhan. Untuk itu kita harus
memperhatikan kesehatan mata kita yaitu :
1. Istirahatkan
mata anda dengan melihat pemandangan yang sejuk dan jauh kedepan
2. Jagalah
agar kacamata (jika memakainya), lensa kontak, dan layar tampilan selalu bersih
3. Jika
menggunakan penjegah kilau, bersihkan penjegah kilau sesuai dengan aturan yang
ada
4. Periksa
mata anda ke dokter mata secara teratur
5. Jika
mungkin pakailah kacamata khusus bagi pengguna komputer.